We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Pahlawan Negara

Bab 657
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 657 Itu Bukan Urusanku

“Jadi, seseorang harus berkorban demi Keluarga Basagita!”

Keluarga Luna menengadahkan kepala dan menatap Yanto dengan tidak percaya.

Mereka tidak menyangka.

Ternyata Yanto bisa mengucapkan kata–kata yang tidak tahu malu seperti itu.

Berbicara dengan begitu penuh kebenaran dan agung.

“Dasar bajingan. Reputasi putrimu penting, terus reputasi putriku nggak penting!?”

Desi benar–benar naik pitam dan mengentakkan kakinya sambil berteriak dengan marah.

“Heh, apa dia masih punya reputasi setelah menikah dengan Ardika yang nggak berguna itu?

“Walaupun dia menceraikan Ardika, nggak ada pemuda kaya yang akan menyukainya. Wulan berbeda. Dia dan David cuma berpacaran. Walaupun ada hal buruk tentang Keluarga Buana, Wulan itu cuma tertipu.”

“Pengorbanan seperti itu harus dilakukan demi Keluarga Basagita.”

Anggota Keluarga Basagita lainnya berbicara satu per satu.

Kata–kata ini bagaikan pisau yang tajam.

Itu membuat hati Luna sakit.

Dia sudah sering melihat beberapa kerabatnya yang tidak tahu malu.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Akan tetapi, Luna tetap tidak menyangka mereka bisa begitu tidak tahu malu tanpa batasan.

Desi menunjuk ke arah anggota Keluarga Basagita dengan marah, “Kalian bajingan. Kalian juga punya anak perempuan, kenapa nggak suruh mereka berkorban saja!?”

“Siapa suruh putri dan menantu kalian melakukan ini pada Wulan?”

Beberapa orang ini mencibir.

“Bu, jangan bicara dengan mereka lagi!”

Luna tiba–tiba membuka suara untuk menghentikan pertengkaran tak berarti ini.

“Aku nggak akan melaporkannya.”

1/3

+15 BONUS

Luna menatap semua anggota Keluarga Basagita dengan dingin tanpa emosi di matanya, Lagi pula, aku telah meninggalkan Keluarga Basagita sebelumnya dan kepentingan Keluarga Basagita bukan urusanku!”

“Luna, beraninya kamu!”

Semua anggota Keluarga Basagita menatap Luna dengan tercengang.

Mereka menyadari Luna telah berubah.

Dulu Luna menelan amarahnya di depan mereka dan menerima segalanya.

Saat dipaksa menikah dengan Tony, dia hanya bisa menolak secara diam–diam.

Akan tetapi, saat ini. 1

Ternyata Luna begitu berani menentang.

Juga bisa melontarkan ancaman dengan cara yang mendominasi.

“Luna, apa kamu kira bisa nggak menghormati Keluarga Basagita setelah menjadi presdir Grup Hatari!?”

Wulan bersikap seolah telah menemukan sumber kepercayaan diri Luna yang meningkat dan berkata sambil menggertakkan gigi, “Jangan lupa, sekarang Keluarga Basagita telah menjadi pemimpin Kota Banyuli sekaligus satu–satunya keluarga teratas.”

“Kamu si presdir Grup Hatari ini bukanlah apa–apa!”

“Ayah, Ibu, ayo pergi.”

Luna meminta Handoko untuk mendorong Jacky, sementara dia membantu Desi untuk berbalik dan pergi.

Dia mengabaikan Wulan begitu saja.

“Ah! Luna, apa kamu kira sudah bisa pergi!?”

Wulan sangat marah dan berteriak sambil mengentakkan kaki, “Cepat hentikan keluarga ini dan jangan biarkan mereka pergi!”

Kata–kata itu baru saja terlontarkan.

Beberapa orang menyerbu keluar dari berbagai penjuru.

Pelipis beberapa orang ini menonjol dan mereka semua adalah seniman bela diri.

2/3

$15 BONUS

Mereka berkumpul dan menghalangi jalan keluarga Luna,

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Wulan, mau apa kamu!?”

Luna merasa ngeri, kapan Keluarga Basagita bisa mendatangkan orang–orang seperti ini?

“Haha, kalian nggak menyangka kalau kami juga membell para master dari tiga keluarga besar, ‘kan!?”

“Apa kamu kira sebutan keluarga teratas kami cuma candaan?”

Wulan tertawa dengan angkuh dan berkata kepada para ahli, “Tangkap Luna, tampar wanita sialan ini untuk meredakan amarahku, lalu bawa dia untuk melaporkan kejahatannya!”

Keluarga Luna ditangkap. 1

Setelah mengancam keluarganya, Wulan yakin Luna akan tunduk.

“Baik, Nona.”

Seorang ahli bergegas menghampiri Luna, kemudian mengangkat tangannya dan hendak

menamparnya.

Duar! 1

Pada saat ini.

Pintu kuningan merah yang diambil Keluarga Basagita dari Keluarga Hamdani yang beratnya lebih dari ratusan kilogram itu ditendang. (1)

Pintu itu pun langsung runtuh dengan ledakan keras. 1

“Kalau kamu berani menampar wajahnya, aku berjanji kamu akan menyesalinya seumur hidupmu!” 3

Suara muram terdengar dari pintu. 1

Suhu di kediaman lama Keluarga Basagita terasa seolah telah turun beberapa derajat. 8